Setelah melewati proses kehamilan dan persalinan yang cukup panjang, bukan berarti perjuangan ibu. Seorang ibu harus mempersiapkan masa selanjutnya, yakni menyusui. Demi lancarnya ASI, ibu bahkan rela mengkonsumsi aneka jamu dan makanan herbal lainnya.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperlancar ASI adalah dengan mengkonsumsi susu pelancar ASI. Tapi, apakah cara ini cukup ampuh untuk membantu memperlancar ASI?
Susu pelancar ASI sendiri menurut IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia masuk ke dalam lactogogue yang merupakan bahan/zat yang mampu membantu merangsang, mempertahankan, dan meningkatkan produksi ASI.
Produksi ASI yang rendah banyak menjadi alasan para ibu untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif, padahal anak belum sepenuhnya mendapat ASI hingga batas usia yang dianjurkan.Untuk itulah,para ibu mencari makanan tambahan untuk membantu memperlancar ASI nya. Salah satunya mengkonsumsi susu pelancar ASI seperti susu prenagen.
Susu penambah ASI bisa dibuat menggunakan beberapa bahan utama, seperti kedelai, almond, dan sapi. Ibu tinggal memilih saja mana yang favorit dari ketiga bahan tersebut.
Menyusui Cara Terjitu Untuk Meningkatkan Produksi ASI
Mengkonsumsi susu bukan menjadi satu-satunya metode untuk memperlancar ASI, namun anda bisa memperbaiki atau meningkatkan frekuensi menyusui si kecil. Berikan ASI si kecil dalam jangka waktu beberapa jam sekali atau rutinlah memompa ASI.
Semakin sering dipompa atau menyusui, maka persediaan ASI akan lebih cepat habis sehingga payudara akan kembali memproduksi ASI seiring meningkatnya hormon prolaktin di dalam tubuh.
Menerapkan Metode Supply and Demand Untuk Produksi ASI Melimpah
Sebenarnya produksi ASI sangat bergantung pada seberapa sering ibu menyusui si kecil maupun memompa ASI. Prinsipnya hampir sama dengan supply and demand. Percuma mengkonsumsi susu pelancar ASI, namun tidak diikuti dengan pemberian ASI yang berkala kepada si kecil.
Semakin sering anda menyusui dan memompa ASI, maka produksi ASI juga akan mengikuti. Untuk itu, biarkan si kecil menyusu hingga payudara terasa lebih lunak. Hal yang sama jika anda memompa ASI, pompalah sampai payudara terasa lebih lunak.
Jika saat memberikan ASI, bayi telah bersendawa atau menunjukkan tanda kenyang, maka ibu bisa menawarkan untuk menyusu kembali.Jika memang si kecil masih lapar, ia pasti akan menyusu kembali, sedangkan jika kenyang, maka si kecil juga akan menolak.
Berbeda cerita jika bayi terus menerus menyusu hanya pada salah satu sisi payudara saja. Biasanya hal ini rentan terjadi di minggu pertama kelahiran. Kondisi ini sebaiknya jangan dibiarkan karena beresiko membuat payudara memiliki ukuran yang berbeda (salah satu payudara lebih besar).
Jika memang kondisi ini terjadi, maka pompalah payudara yang tidak digunakan untuk menyusui sehingga payudara terasa lebih lunak. Proses ini dilakukan dengan tujuan mengurangi tekanan dan menjaga produksi ASI agar tetap lancar.
Bunda dapat menyiasati dengan mengusahakan agar bayi tetap menyusu bergantian pada kedua sisi payudara. Walaupun begitu, sebenarnya tidak masalah untuk mengkonsumsi susu pelancar ASI.
Sebelum mengkonsumsi susu pelancar ASI, sebaiknya anda berkonsultasi dulu dengan dokter anda apakah perlu untuk mengkonsumsi pelancar ASI ataukah tidak. Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan anda.
Mengkonsumsi susu pelancar ASI bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi ASI, namun ibu bisa mencoba rutin
Hanya saja, pastikan Anda sudah mengkonsultasikan dan mendapat persetujuan dari dokter untuk minum susu yang satu ini.
Dokter biasanya akan memastikan seberapa butuh Anda untuk minum susu penambah ASI dan menyesuaikannya juga dengan kondisi kesehatan Anda.
Penting untuk dipahami, usahakan tidak hanya memperbanyak ASI dengan minum susu pelancar ASI. Namun, pastikan Anda juga rutin menyusui si kecil di samping minum susu pelancar ASI.